Warna casingnya hitam mulus, tetapi jika kita buka layarnya akan tampak panel keyboard yang berbingkai warna silver. Kurang padunya warna ini terkesan agak aneh – walaupun ada merek lain yang juga menggunakannya. Namun bingkai hitam pada layar LCD memang menyebabkan layar terlihat lebih menonjol.
Tombol On/Off dan ECO
Sejajar dengan tombol on/off, tepatnya di sisi kirinya, terdapat tiga tombol lain dan tiga LED. Tombol paling kiri berlabel P1, tombol sebelahnya P2, dan tombol yang terletak paling dalam memamerkan icon koneksi nirkabel (Wi-Fi). Tombol P1 adalah yang paling penting, karena merupakan tombol yang membuat hidup kita semakin nyaman. Tombol ECO ini menawarkan lima modus penghematan daya: Gaming, Movie, Presentation, Office, dan Turbo Battery. Pilihlah Turbo Battery jika ingin mendapatkan daya tahan batere yang panjang.
Sementara itu tombol P2 digunakan untuk mengaktifkan/mematikan fungsi Webcam yang fisiknya terpasang di tengah panel atas layar, lengkap dengan jajaran lubang mikropon. Jika aplikasi Camera Record Renderer sudah dipasang, kita bisa merekam kegiatan di depan Webcam sebagai klip video dalam format AVI pada resolusi 640x480.
Tersedia opsi untuk membatasi rekaman Webcam selama 10 detik. Selain itu brightness, contrast, hue, saturation, sharpness, gamma, white balance, gain dapat diatur. Hasil rekamannya bagus, jernih, dengan warna yang cukup akurat. Namun bila di-zoom sampai selebar layar, tampilan tampak kurang solid. Selain itu suara yang diambil via mikropon internal di sisi Webcam kurang kuat terekam.
Speaker Kurang Nyaring
Speaker berada di sisi kiri dan kanan wilayah tombol ini, melebar sepanjang keyboard. Suara yang dikeluarkan bervariasi, tergantung sumber. Adakalanya musik MP3 kami terdengar kurang kuat, kendati sudah disetel pada volume tertinggi, 100%, melalui Windows Media Player. Namun suara Katon yang melantunkan lagu Negeri Di Awan terdengar keras dan cukup baik. Lain halnya dengan sebuah DVD lama. Film yang dibintangi oleh Richard Gere dan J.Lo, Shall We Dance?, bahkan masih terdengar sayup-sayup saat diputar pada volume maksimal.
Keyboard dan LCD Lebar
Karena fisiknya lebar, keyboard pada notebook ini juga cukup lebar ukurannya, full-sized. Jarak antartombol lebar sehingga keyboard enak dipakai untuk mengetik, kendati kita harus menekan agak keras di sini, dan mendengarkan bunyi tak-tik untuk setiap tombol yang ditekan. Untungnya touchpad-nya yang luas nikmat: cukup mulus. Sayang kedua tombol di bawah touchpad itu juga perlu tekanan agak kuat.
Layar 12,1”-nya cukup terang dan jelas pada resolusi 1280x800. Sudut pandang vertikalnya baik, tetapi dipandang dari arah samping layar akan tampak agak redup dan terlihat efek pantulan.
Kiri, Kanan, Depan, Belakang
Dari sisi kelengkapan, VR220 ini lengkap. Di sisi kanan ada masing-masing satu lubang untuk security lock, port VGA, port RJ45, dan port USB. Di sisi kanan paling depan terdapat DVD Multi Drive, yang bisa digunakan untuk menulisi CD-R/CD-RW maupun membaca keping DVD.
Sisi kiri menampilkan urut dari arah belakang: jack DC-in, kisi-kisi ventilasi, port antena untuk TV tuner (digital), port USB, jack RJ11, port USB, dan 3-in-1 card reader. Card reader ini bisa menerima tiga jenis kartu: Secure Digital (SD), MMC (multimedia card), dan MS (Memory Stick).
Saat kami coba, kartu SD yang kami selipkan tidak semuanya masuk ke dalam slot; tersisa sedikit di luar slot. Card reader ini menggunakan sistem pegas, jadi untuk mengeluarkan kartu kita tinggal menekan kartu ke arah dalam, dan kartu akan didorong ke arah luar.
Di atas card reader tampak sebuah penutup karet yang sayangnya tidak bisa dibuka. Namun menilik ukurannya, kemungkinan itu adalah slot untuk ExpressCard. Sebenarnya masih ada satu penutup karet yang juga tidak bisa dibuka, yakni yang diapit oleh port RJ11 dan port USB. Yang ini kelihatannya adalah port HDMI.
Di arah depan sisi kanan, terlihat dua jack. Yang letaknya dekat lokasi touchpad adalah jack mikropon dan tepat di sebelahnya adalah jack untuk headphone. Di ujung paling kanan hadir empat LED, masing-masing mengindikasikan status Sleep, Batere, Wireless, dan Akses Harddisk (warna hijau).
Bagian belakang notebook ini bersih dari pernak-pernik.
Notebook 12” ini dimotori oleh Intel Pentium T3200 2GHz dengan memori 2GB. Hasil uji 3Dmark 2006-nya 604, tidak spektakuler. PCMark Vantage pun mencatatkan skor 2569, yang sedikit di bawah rata-rata ultraportabel umumnya. Namun untuk menunjang kegiatan sehari-hari notebook ini termasuk mumpuni. Bisa diajak multitasking – mengetik dengan MS Word, berselancar via Wi-Fi dengan MS Internet Explorer sambil mendengarkan musik dari DVD – tanpa menyebabkan hang. Dipakai main game pun oke.
O ya, MSI VR220 mengemaskan harddisk Western Digital 160GB (bisa di-upgrade sampai 320GB). Kinerja harddisk gegas: kami tuntas menyalinkan 13,9GB data (4001 file dalam 417 folder) dari USB flash disk Kingston DataTraveler 150 32GB ke harddisk MSI VR220 dalam tempo 11 menit 23 detik. Ini berarti laju transfer 20,84MB/s.
Sementara itu baterenya yang tipis nan langsing itu disebutkan berkekuatan 2800mAh, 14,4V. Tidak heran jika daya tahan batere agak minim, hanya 47 menit, saat diuji dengan Battery Eater 05.
Jika menilik skor ujinya (lihat tabel), MSI VR220 ini cocok disebut sebagai notebook value. Fasilitas dan kinerjanya di atas netbook, tetapi tidak bisa menyamai notebook kelas atas. Ukurannya lebih kecil dari notebook (kecuali Dell Inspiron Mini 12), tetapi lebih besar dibandingkan netbook.
Wiwiek Juwono
PLUS: Layar dan keyboard lebar; fisik tipis; tombol ECO; port modem dan LAN.
SKOR PENILAIAN
Sebenarnya kami ingin membandingkan MSI VR220 ini dengan Dell Inspiron mini 12 yang sama-sama berlayar 12,1”. Namun ini tidak adil mengingat Dell menggunakan prosesor Intel Atom Z530 (Silverthorne) 1,6GHz, sedangkan milik MSI adalah Intel Pentium Dual CPU T3200 2GHz.
Karena itu, kami memilih untuk membandingkannya dengan Lenovo IdeaPad G430 yang prosesornya sama. Ini kendati layar Lenovo lebih lebar, 14,1”, dan memorinya lebih kecil (1GB). Jika ditilik dari hasil ujinya, skor-skor MSI – kecuali daya tahan batere - sedikit unggul dibandingkan Lenovo.
Uji | MSI VR220 (Intel Pentium Dual CPU T3200 2GHz, RAM 2GB, Intel GMA 4500MHD, 12,1”, Win Vista Ultimate) | Lenovo IdeaPad G430 (Intel Pentium Dual CPU T3200 2GHz, RAM 1GB, Intel GMA X4500 , 14,1”, Win Vista Home Basic) |
Kinerja | ||
Cinebench R10 | 3568 CB-CPU | 3491 CB-CPU |
4 menit 7detik | 4 menit 13 detik | |
PCMark Vantage | 2569 | 2169 |
Membuat video | 170 | 34 |
Encoding Video | 19 menit | 19 menit 24 detik |
Encoding Audio | 3 menit 31 detik | 3 menit 38 detik |
3DMark 2006 | 604 | 631 |
Daya Tahan Batere | ||
Memutar HD Video | 1 jam 25 menit 57 detik | 1 jam 42 detik |
Battery Eater 05 | 47 menit 3 detik | 1 jam 3 menit |
RAM : DDR2 667 2GB (maksimal 4GB)
Chipset : Intel GL40 + ICH9M
Harddisk : WDC WD1600BEVT-22ZCT0 160GB
Optical drive : DVD Super Multi Optiarc AD-7560S ATA
Fasilitas : LAN, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth, 3-in-1 card reader (SD/MMC/MS), 3 USB, kamera Web 1,3MP, port VGA, jack mike, jack headhone, modem
Layar : 12,1" WXGA 1280x800 pixel
Sistem Operasi : -
Batere : Li-Ion 14,4V 2800mAh
Dimensi : 30,3x23,1x (2,4 - 3,0) cm
Bobot (termasuk batere 4-cell): 1, 824kg
Garansi : 1 tahun (batere, suku cadang, ongkos)
Harga kisaran*: Rp 7,75 juta